DEFINISI
Kepimpinan adalah suatu proses menggerakkan sekumpulan manusia menuju kepada suatu yang telah ditetapkan melalui dorongan yang tidak memaksa.Kepimpinan yang baik menggerakkan manusia untuk memenuhi kehendak jangka panjang.
KNOWLEDGE/PENGETAHUAN
Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang baik tentang kepemimpinan dan ilmu tentang ruang lingkup kerja profesinya yang terdiri dari pengetahuan kognitif maupun skill/keterampilan. Seorang pemimpin akan dihadapkan pada situasi tertentu dimana dia harus mengambil keputusan yang tepat dalam menyelasaikan masalah. Dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat adalah pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki.Oleh karena itu untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif yang mampu mengambil keputusan yang tepat dalam suatu situasi tertentu maka haus memiliki pengetahuan tentang :
a. Leadirship/kepemimpinan
Seorang pemimpin harus mengetahui tentang konsep kebutuhan dasar manusia, teori motivasi, teori bekerja dalam kelompok dan ilmu perilaku. Dengan pengetahuan tersebut maka ia akan lebih bisa memahami karakter anak buah/bawahannya dan hal ini bisa membantu leader dalam menentukan tindakan apa yang harus dilakukan pada bawahan agar dapat mempengaruhi motivasi dan perilakunya agar dapa bekerja sama dalam mencapai tujuan.
Seorang pemimpin juga harus mengetahui gaya-gaya kepemimpinan yang sesuai untuk situasi-situasi tertentu sehingga dapat mengambil sikap yang tepat dalam situasi tertentu. Leader juga harus memiliki visi yang jelas dan harus mensosialissikan dan mengkomunikasikan visi tersebut kepada bawahan sehingga bawahan bekerja bukan karena terpaksa tapi karena mereka juga menginginkan hal tersebut.Beberapa orang memang terlahir dengan bakat dan karakter seorang pemimpin tapi sifat dan karakter kepemimpinan bisa dipelajari dan dilatih agar dapat menjadi pemimpin yang efekif dan efisien.
b. Pengetahuan tentang lingkup profesi
Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang baik tentang lingkup kerja profesinya baik pengetahuan kognitif maupun skill atau keterampilan sehingga dia bisa menjadi role model dan panutan bagi bawahan, dapa menambah dn memberikan energi positif pada bawahan dalam melaksanakan tugas.
c. Critical thinking/berpikir kritis
Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan berpikir kritis dalam hal pengambilan keputusan yang tepat untuk kepentingan klien maupun dalam memberikan arahan kepada bawahan. Hasil dari berpikir kritis akan ditemukan metoda baru yang lebih efekif sehingga bawahan bekerja bkan hanya sekedar mlakukan hal yang telah menjadi rutinitas tapi bisa mencoba hal baru yang lebih positif.
d.self awareness/kesedaran diri
Pemimpin yang baik harus mengenal dirinya dengan baik, diawali dengan mengevaluasi kekurangan dan kelebihan yang dimiliki sehingga kekurangan tersebut dapat ditingkatkan. Perlu juga evaluasi tentang perasaan dan situasi yang berhubungan serta mekanisme koping yang dilakukan. Identifikasi koping yang dilakukan serta perbaiki koping yang destruktif atau maladaptive kearah koping yang konstruktif atau tidak merugikan dan menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Dengan kesadaran diri yang baik kita akan menyadari bahwa tak ada manusia yang sempurna, setiap orang berhak untuk mengalami dan mengekspresikan rasa senang, sedih, kecewa, bahagia, cemas dn sebagainya. Seorang pemimpin yang baik harus bisa mengenali tanda-tanda ini pada bawahannya dan selalu berusaha belajar cara mengahadapi kondisi yang ada dengan cara yang baik.
Kesadaran diri yang baik akan membangun rasa empati yang akan membentuk rasa kedekatan, kepercayaan dengan bawahan sehingga akan membangun suasana kerja yang harmonis, saling menghargai dengan bawahan sehingga memudahkan dalam kerja sama dalam mencapai tujuan. Seorang pemimpin yang baik tidak ragu untuk meminta evaluasi dari bawahan tentang gaya kepemmpinannya dan begitu pula sebaliknya. Masukan-masukan tersebut dijadikan motivasi untuk merubah diri kearah yang lebih baik.
e.komunikasi
Komunikasi adalah jantungnya kepemimpinan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik terhadap teman maupun bawahan karena komunikasi yang baik adalah merupakan satu strategi dalam mempengaruhi orang lain.
f.energi
Seorang pemimpin harus terus menerus tampil dengan energi yang baik dalam penampilan dan pekerjaannya. Untuk memiliki energi yang baik dan semangat yang baik maka seorang pemimpin harus memiliki rasa percaya diri dan memiliki hidup yang seimbang sehingga energi dapat terus menerus terjaga.
Energi atau semangat yang dimiliki oleh seseorang akan dapat ditularkan keorang lain. Seperti halnya kita bisa sedih dengan kesedihan orang lain, kita bisa bahagian dengan kebahagiaan orang lain dan kita juga bisa semangan dan penuh energi karena teman dilingkungan kita juga penuh semangat.
Pemimpin yang selalu terlihat semangat dalam penampilan dan bekerja akan memotivasi bawahan untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas kerjanya. Energi yang dimiliki seorang pemimpin akan mempengaruhi respon bawahan terhadap dirinya maupun terhadap pekerjaan yang dilakukan.
g.goals/tujuan
Tujuan adalah apa yang akan diralisasikan atau arah yang akan dicapai, alasan seseorang dan merupakan motivasi untuk berbuat sesuatu/ melakukan pekejaan tertentu. Seorang pemimpin harus mempunyai tujuan yang jelas yang meliputi Apa. Siapa, Kenapa dan Bagaimana. Tujuan ini kemudian harus dikomunikasikan dengan bawahan agar mereka bisa menerima, memahami dan menyetujui tujuan tersebut sehingga dapat didiskusikan bersama cara pencapaiannya.
h.action/tindakan
Seorang pemimpin yang baik adalah pandai dalam mengambil keputusan yang tepat dan berorientasi pada tindakan/action. Untuk dapat mengambil keputusan dan bertindak dengan baik maka seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan, kesadaran diri, kemampuan berkomunikasi dengan baik, energi, dan tujuan yang jelas. Seorang pemimpin harus menjadi role model yang baik dalam cara kepemimpinannya, dalam pelaksanaan tugas maupun dalam membangun kerja sama dan bekerja sama dengan orang lain termasuk dengan bawahannya.
Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan keterampilan profesionalisme yang tinggi yang dikarakteristikkan dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik. Mempunyai kemampuan perencanaan yang baik, koordinasi, evaluasi dan organisasi bawahan dengan baik sekaligus juga sebagai support sistem dan role model yang baik bagi bawahannya.
Seorang pemimpin harus selalu penuh semangat dan memiliki energi yang besar sehingga dapat mempengaruhi bawahan untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Pemimpin yang baik selalu penuh inisiatif dan berani mengambil resiko dalam menerapkan hal baru yang berguna dalam mempermudah dan mempercepat proses pencapaian tujuan dan berani menghadapi pihak lain yang tidak sejalan dengannya dan teguh memperjuangkan kebenaran yang diyakininya.
KEMAHIRAN KEPIMPINAN
Pengetahuan mengenai teknik dan kemahiran kepimpinan amat penting dalam menentukan pimpinan organisasi ialah kepimpinan yang berkesan. Oleh yang demikian untuk menjadi seorang pemimpin yang berkesan kemahiran-kemahiran berikut perlu ada kepada seseor¬ang pemimpin.Antara kemahiran yang perlu bagi seseorang pemimpin ialah Kemahiran Pengurusan ataupun Pentadbiran. Robert L Katz menyenaraikan tiga aspek penting dalam kemahiran yang perlu dimahiri oleh se¬seorang pemimpin iaitu Kemahiran Konsep, Kemahiran Teknik dan Kemahiran Manusia.
a)Kemahiran Konsep.
Kemahiran konsep ialah kemahiran pengala¬man dan boleh menentukan keberkesanan kepimpinan. Dalam kemahiran ini seseorang pemimpin akan mempunyai kebolehan mental untuk menyelaras dan menyatukan kepentingan dan aktiviti organisasi. Ia akan menentukan bagaimana bahagian-bahagian dalam sesuatu organisasi saling bergantungan antara satu sama lain. Hal ini penting kerana pengetahuan ini akan membantu seseorang pemimpin mengawal dan menyelia serta dapat bertindak dengan pantas untuk mencari penyelesaian jika terdapat sesuatu perkara yang perlu diambil tindakan segera. Hal ini dapat menyelamatkan organisasinya daripada terancam dan dapat melihat kekesanan sesuatu faktor yang boleh menjejaskan faktor lain dalam organisasi.
b)Kemahiran Teknik.
Dalam kemahiran ini seseorang pemimpin akan dapat memimpin sesua¬tu organisasi dengan lebih cemerlang jika mempunyai pengetahuan berkenaan dengan teknik atau cara mengendalikan sesuatu lapangan pentadbiran. Sebagai contohnya, seseorang pempimpin dalam bidang pendidikan perlu mengetahui akan teknik dan kaedah pengajaran, psikologi pelajar serta persekitaran yang mempunyai hubungkait dengan pendidikan, pelajar dan guru. Tanpa kemahiran ini kepimpi¬nan yang ditonjolkan tidak akan dapat dijalankan dengan berkesan.
c)Kemahiran Manusia.
Pengetahuan dan kebolehan dalam kemahiran manusia atau pengeta¬huan mengenai hubungan manusia boleh memberikan kelebihan kepada seseorang pemimpin. Kelebihan ini akan dapat membantu pemimpin menentukan pembentukan pengaruh dan mengenakan kuasa ke atas pengikut dengan lebih berkesan dan berdiplomasi. Kemahiran ini juga akan membolehkan pemimpin memberikan dorongan serta memahami kehendak pengikut untuk bekerja dalam satu kumpulan. Selain itu, ia juga membolehkan pemimpin dapat diterima oleh pengikut dalam sesuatu organisasi. Hal ini akan memudahkan mereka untuk mengurus dan memimpin organiasi. Sehubungan dengan itu, kemahiran ini lebih memberikan manfaat jika para pemimpin mempunyai gaya kepim¬pinan yang baik. Begitu juga melalui kemahiran ini pemimpin boleh memanipulasi manusia untuk memimpin organisasi dengan baik. Hal ini kerana manipulasi ialah satu unsure pengaruh yang amat penting dalam organisasi. Kemahiran ini juga memerlukan penguasaan dalam aspek Teori Motivasi seperti Teori Motivasi Maslow, Porter, dan Herberg.
d)Berpengetahuan tentang teori asas kepimpinan.
e)Kebolehan untuk memimpin projek.
f)Kebolehan untuk memahami dan mengambil peranan bersilih ganti antara ketua pasukan dan anggota pasukan.
g)Kebolehan untuk menyelia anggota pasukan.
Pengaruh Faktor-faktor Demografi Terhadap Cara gaya Kepimpinan
a)Jantina
Robbins (1996) menyatakan caragaya kepimpinan wanita lebih menjurus kepada caragaya demokratik, manakala lelaki lebih selesa dengan cara gaya pengarahan. Menurutnya lagi, wanita lebih cenderung menggalakkan penglibatan, perkongsiaan kuasa dan maklumat dan cuba untuk mempertingkatkan keyakinan subordinat.
Mereka lebih suka untuk memimpin melalui karisma, kepakaran, hubungan dan kemahiran intrapersonal untuk mempengaruhi orang lain. Lelaki walau bagaimanapun, lebih suka cara mempengaruh dan cara kawalan. Mereka bergantung kepada kuasa formal yang mereka perolehi untuk mempengaruhi orang lain.
b)Latar betakang sosioekonomi ibubapa
Sharifah ( 1985 ) menyatakan keluarga adalah agen sosiolisasi yang penting di dalam mayarakat kerana keluarga memberikan kanak-kanak pengalaman sosiolisasi ketika peringkat awal di dalam kehidupan mereka. Pengalaman sosial kanak-kanak terhad kepada keluarga. Sejak lahir kanak-kanak telah diberikan status di dalam masyarakat. Nilai ekspetasi kanak-kanak bergantung kepada kelas sosial ibu bapa mereka. Pengalaman kanak-kanak yang mempunyai ibu bapa yang miskin dan tinggal di pedalaman amat jauh berbeza dengan pengalaman kanak-kanak yang mempunyai ibu bapa yang profesional dan kaya serta tinggal di kawasan-kawasan yang ekslusif ( Sharifah,1985 ).
c)Pengalaman
Ramano (1995) dalam kajiannya telah menyatakan bahawa wanita belajar menjadi pemimpin dengan memerhatikan orang lain, mempelajari kemahiran-kemahiran dan pegetahuan berdasarkan pengalaman kepimpinan mereka sendiri .Di samping itu menurutnya lagi pelajar yang terlibat di dalam aktiviti kepimpinan cenderung untuk menjadi pelajar yang tinggi penapaianya ( high achievers )
d)Persekitaran
• Rakan Sebaya.
Menurut Sharifah (1985 ) rakan sebaya ialah sahabat dari lingkungan umur, latar belakang dan minat yang lebih kurang sama. Mereka membentuk kebudayaan kecil mereka send% dengan cara pakaian, bahasa , simbol, nilai dan orang pujaan mereka sendiri. Dengan cara ini kumpulan sebaya mengenakan pengaruh yang sangat kuat terhadap tingkahlaku sosial dan personaliti kanak-kanak.
boleh saya tahu ini rujukan daripada mana dan siapa? terima kasih
ReplyDelete